Selasa, 07 Februari 2012

MENARIK - KACA PINTAR SEBAGAI LAYAR SENTUH INTERAKTIF


Jika anak-anak Anda yang duduk di jok belakang suka mencorat-coret kaca samping (pintu), jangan marah! Itulah cara mereka melawan kebosanan. Kondisi tersebut kini menjadi ilham bagi ilmuwan untuk menciptakan kaca samping belakang mobil menjadi layar sentuh interaktif atau bisa juga disebut kaca pintar (smart glass).

Menurut para ilmuwan dari General Motors, (GM), penumpang yang duduk di jok belakang, tidak mendapatkan hiburan seperti pengemudi atau penumpang depan. Akibatnya, mereka mudah bosan, khususnya anak-anak. Selama ini, untuk mengatasi hal tersebut parfa orang tua menyediakan DVD player dan Game Boys.

Ternyata, hal tersebut membuat mereka semakin jauh dari dunia yang ada di luar mobil. Sementara itu, pengemudi dan penumpang depan, kini semakin dimanjakan dengan berbagai perlengkapan hiburan dan infotainment interaktif.

WOO
Untuk mengurangi rasa bosa penumpang belakang atau membuat anak-anak kreatif selama perjalanan, divisi Riset dan Pengembangan GM menatang periset dan mahasiswa Future Lab di Bezalel Academy of Art and Design, Israel. Tugas mereka, membuat konsep, yaitu cara baru penumpang belakang - khususnya anak-anak - memperoleh pengalaman yang makin kaya saat berada di dalam mobil.

menyebutnya proyek Windows of Oppurtunity (WOO). Para periset dan mahasiswa diminta mengubah kaca pintu mobil menjadi peraga interaktif. Dengan cara ini bisa meningkatkan kepedulian dan menjaga keinginan mereka yang lebih kuat untuk terus berhubungan dengan dunia di luar kendaraan yang ditumpanginya.

“Peraga interaktif pada mobil saat ini, umumnya dirancang untuk pengemudi dan penumpang depan. Kini kami melihat peluang, membuat teknologi koneksi (interface) yang dirancang khusus untuk penumpang belakang,” kata Tom Seder, manajer laboratorium R&D GM untuk hubungan manusia-mesin.

“Kaca pintu yang canggih dapat merespon kecepatan mobil dan memberi tahu lokasi keberadaan kendaraan. Dengan adanya koneksi interaktif, penumpang belakang bisa terhibur dan belajar,” tambah Seder.

Bebas
Dijelaskan, GM belum punya rencana memanfaatkan layar interaktif kaca ini pada mobil produksinya. Karena itu pula, para mahasiswa Bezalel bisa dengan bebas menciptakan aplikasi tanpa harus memikirkan, bisa diproduksi secara massal atau tidak. Bezalel merupakan salah satu institut tertua di Israel dan punya prestise di dunia.

Aplikasi yang dikembangkan untuk kaca sentuh interaktif ini saat ini terdiri dari Otto, Foofu, Spindow dan Pond. Lengkapnya adalah sebagai berikut.

OTTO adalah karakter animasi yang diproyeksikan secara langsung saat mobil melintas di lingkungannya. Mobil bisa menginformasi cuaca dan kondisi daerah sekitarnya. Dengan Otto, penumpang dapat belajar tentang lingkungan secara santai dan menarik.

FOOFU, aplikasi yang memungkinkan penumpang menciptakan, mengeksplorasi dan menemukan berbagai hal, termasuk menggambar dengan jari pada kaca yang berembun.

SPINDOW, aplikasi yang memungkinkan penggunanya mengetahui atau mengintip melalui “jendela” aktivitas pengguna lain di seluruh dunia di saat bersamaan

POND, aplikasi yang memungkinkan penumpang memperoleh hiburan musik saat mobil meluncur di jalan raya. Termasuk mengunduh trek lagu favorit dan berbagai pesan untuk penumpang lain yang berada di jalan raya.

“Smart Glass”
Untuk mendemokan aplikasi ini, mahasiswa membuat prototipe yang berfungsi sesuai dengan ukuran sesungguhnya. Khusus untuk jok penumpang belakang dan kaca samping pintu belakang. Untuk ini, mahasiswa menggunakan gerakan dan teknologi sensor optik yang dikembangkan oleh EyeClick. Kaca standar pintu diubah menjadi layar atau permukaan multi-sentuh yang peka terhadap gerakan.
Kaca sentuh tersebut diberi nama “smart glass”, berupa kaca bermuatan listrik yang dapat membedakan kondisi kejernihan dan transparansi serta memproyeksikan gambar.

Smart glass kini semakin banyak digunakan pada arsitek dan aplikasi peraga. Teknologi ini juga bisa dilihat pada film Mission Impossible: Gosh Protocol.

“Proyek WOO sangat berharga. Pasalnya, dikerjakan oleh desainer dan perguruan tinggi di luar industri otomotif. Dengan ini diharapkan bisa membawa perspektif segar untuk pengembangan mobil di masa yang akan datang,” jelas Omer Tshimhoni, Manajer Kelompok koneksi manusia-mesin, di GM Advance Technical Centre di Israel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar